Indonesia Jadi Pasar Penting Ferrari, Tumbuh Konsisten Dan Banyak Konsumen Baru

Bagi Ferrari, konsumen punya peran penting dalam menentukan perkembangan pasar mereka, termasuk Indonesia. Dari tahun ke tahun, Ferrari banyak menjaring kalangan konsumen baru seiring dengan  meluasnya range produk ditawarkan. Indonesia sendiri telah berhasil menjadi negara dengan pasar terbesar Ferrari untuk wilayah Asia Pasifik.

Itu yang disampaikan oleh President of Ferrari Far East & Middle East, Dieter Knechtel, baru-baru ini. Indonesia dan negara-negara di Asia Pasifik merupakan pasar dengan pajak tinggi untuk mobil mewah seperti Ferrari. Tapi secara konsisten, Indonesia berhasil unggul dari para negara tetangga dalam hal penjualan kendaraan.

Bahkan walaupun Ferrari di Tanah Air baru saja beralih keagenan ke Eurokars Group, performa konsisten tetap bisa diraih. Selain berkat loyalitas konsumen, aktivitas konsumen yang tergabung dalam klub disebut menjadi faktor tetap hidupnya pasar Ferrari di Indonesia.

“Pasar Asia Tenggara sangat terdampak oleh pajak yang tinggi, jadi harga mobil di sini jauh lebih mahal dari negara lain di dunia. Tapi menariknya berkat konsistensi kami di pasar terbesar Ferrari ini, kami juga berhasil tumbuh dengan pesat di asia tenggara dalam hal volume,” kata Dieter saat hadir pada peresmian dealer resmi baru Ferrari di Menteng, Jakarta Pusat.

“Indonesia agak berbeda karena kami baru saja berganti rekanan, kami punya skenario yang agak menengah, tapi tim Karsono Kwee mengawali dengan kuat dan Indonesia saya yakin akan kembali ke level yang bisa dan telah dicapai sebelumnya. Saat saya datang ke region ini tujuh tahun lalu, Indonesia adalah negara dengan volume tertinggi, lebih tinggi dari Singapura, Thailand, relatif mirip dengan Malaysia.”

Di tahun 2021, Dieter mengungkap bahwa Ferrari mencatat rekor baru untuk penjualan global. Meski pandemi belum sepenuhnya reda, rekor baru tertinggi dicetak lewat 11.155 unit pengiriman kendaraan. Selain dari banyak model baru diluncurkan, pencapaian ini juga karena Ferrari berhasil menggaet kalangan konsumen baru di dunia, khususnya yang lebih muda.

“Hal menarik juga kami bisa memperbarui pasar terbesar Ferrari. Ada konsumen lama yang beli model Ferrari baru lagi, konsumen repeater. Tapi ada juga 14 persen dari keseluruhan yang baru pertama kali beli Ferrari, mereka rata-rata 8 tahun lebih muda dari konsumen yang sudah ada,” tambah Dieter.

“Jadi ada generasi baru yang datang. Ini artinya produk kami menarik bagi para generasi penerus, dan Ferrari unggul dalam hal teknologi, performa, desain, dan ini juga menarik bagi pasar anak muda. Di Asia dan Asia Tenggara ada pergeseran menuju klien/konsumen baru.”

Tren positif ini disebutnya menjadi buah dari diperkenalkannya model entry atau yang tidak terlalu buas performanya, seperti Portofino M dan Roma. Tren ini diklaim Dieter, diawali oleh hadirnya model gran turismo California yang debut pada tahun 2009. Selain performa jinak, model-model ini juga tampil tidak terlalu mencolok. Ke depannya, Ferrari akan menghadirkan variasi produk serupa untuk menarik lebih banyak konsumen baru.

Calon SUV Sudah Ditunggu

Semakin banyak kalangan konsumen di pasar terbesar Ferrari baru kemungkinan akan dijaring oleh Kuda Jingkrak ke depannya. Khususnya saat model SUV pertama mereka meluncur dalam waktu dekat. SUV yang diumumkan bernama Purosangue itu dijadwalkan tampil resmi perdana tahun ini, dalam beberapa bulan ke depan.

Walau awalnya tidak sedikit yang mempertanyakan keputusan Ferrari membuat model SUV, dinyatakan bahwa tidak sedikit juga yang sudah menantikannya. Belakangan sempat beredar spyshot sosok yang diklaim sebagai wujud dari Purosangue, tapi Ferrari belum mau banyak merilis informasi soal debutan mobil jangkungnya itu.

“Saat ini kami tidak merilis banyak informasi, dengan sengaja, karena kami ingin memastikan tingkat kejutan dan keseruan yang maksimal saat ini tersimpan untuk saat peluncuran nanti. Waktu peluncurannya akan setelah musim panas ini,” ungkap Dieter yang telah bergabung dengan Ferrari sejak 2015.

“Sejak 2018 kami telah umumkan bahwa mobil ini akan diluncurkan tahun 2022, menjadi yang terakhir dari 15 model baru yang kami ingin produksi dan masih akurat dari rencana.”

Selain untuk masuk ke segmen konsumen yang lebih luas di pasar terbesar Ferrari, melalui model SUV ini tentunya Ferrari berharap bisa tingkatkan volume penjualan lebih tinggi. Apalagi melihat tren SUV di dunia yang terus berkembang. Pabrikan seperti Lamborghini dan Aston Martin sudah terbukti sukses lewat strategi SUV ini.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *